• diskominfo@lomboktengahkab.go.id
Nest  

Lombok Tengah Catat Penurunan Kemiskinan Signifikan: Lebih dari 7 Ribu Penduduk Keluar dari Garis Kemiskinan

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lombok Tengah mengumumkan bahwa tingkat kemiskinan di Lombok Tengah mengalami penurunan signifikan pada Maret 2024. Berdasarkan data terbaru, jumlah penduduk miskin di Lombok Tengah turun menjadi 122,32 ribu orang, berkurang sebanyak 7,42 ribu orang dibandingkan Maret 2023. Persentase penduduk miskin juga menurun dari 12,93 persen pada Maret 2023 menjadi 12,07 persen pada Maret 2024. Rilis data tersebut disampaikan dalam konferensi pers di ruang rapat wakil bupati, Kamis (25/07/2024). 




Hadir dalam konferensi pers Wakil Bupati Lombok Tengah, Dr. H. M. Nursiah, S.Sos., M.Si., Kepala BPS Lombok Tengah, Syawaluddin Siregar, S.E., M. Si., Kepala Bapperida Lombok Tengah, Lalu Wiranata, S.IP., MA., dan sejumlah pejabat lainnya.


Kepala BPS Lombok Tengah memaparkan bahwa penurunan tingkat kemiskinan ini tidak terlepas dari berbagai upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan beras cadangan pemerintah telah berhasil mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin. Pada tahap pertama (Januari-Februari) 2024, bantuan PKH disalurkan kepada 64.161 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai total 30,963 miliar rupiah, sementara pada tahap kedua (Maret-April) bantuan disalurkan kepada 64.375 KPM dengan total nilai 30,983 miliar rupiah. Selain itu, bantuan pangan beras cadangan disalurkan kepada 154.127 penerima pada periode Januari-Maret 2024.


Selain program bantuan sosial, peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) di NTB juga berperan penting dalam mengurangi angka kemiskinan. Persentase perubahan NTP di NTB pada Maret 2024 meningkat sebesar 9,27 persen dibandingkan Maret 2023, yang menunjukkan peningkatan kesejahteraan petani di wilayah tersebut.


Namun, tantangan tetap ada, terutama dengan fluktuasi harga kebutuhan pangan. Pada periode Maret 2023 hingga Maret 2024, beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga seperti cabai merah, beras, bawang putih, daging ayam, gula pasir, telur ayam ras, bawang merah, dan daging sapi. Sementara itu, beberapa komoditas lainnya mengalami penurunan harga seperti cabai rawit dan minyak goreng.


Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Lombok Tengah juga menunjukkan penurunan masing-masing sebesar 0,56 poin dan 0,25 poin dari Maret 2023 hingga Maret 2024, yang mencerminkan perbaikan kondisi kesejahteraan penduduk miskin di daerah tersebut.




Dengan adanya penurunan angka kemiskinan ini, Kabupaten Lombok Tengah berhasil menempati urutan keempat dari sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam hal persentase penduduk miskin terendah. 

Wakil Bupati Lombok Tengah, Dr. H.M.Nursiah, S.Sos., M.Si., menyampaikan keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan di tahun-tahun mendatang.


Ditambahkannya bahwa capaian ini tidak boleh menjadikan pihaknya berpuas diri. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap warga Lombok Tengah dapat menikmati kehidupan yang lebih baik. ”Kami akan terus berkomitmen untuk meningkatkan berbagai program kesejahteraan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan memastikan bahwa setiap bantuan tepat sasaran. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam upaya pengentasan kemiskinan ini. Mari kita terus bekerja bersama untuk mewujudkan Lombok Tengah yang lebih sejahtera dan berkeadilan bagi semua” ungkap Wakil Bupati Lombok Tengah.