• diskominfo@lomboktengahkab.go.id
Nest  

Istri Bupati dan Istri Wakil Bupati Lombok Tengah Sosialisasi Bahaya Pernikahan Dini

Lombok Tengah - Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan bahaya pernikahan dini dan promosi kesehatan remaja,  kegiatan sosialisasi  digelar di Ponpes Ar-Rahmah Perempung Desa Bonder pada Jumat, 15 September 2023. Kegiatan ini juga disertakan pembagian tablet penambah darah untuk remaja sebagai bagian dari program kesehatan. Acara tersebut juga mencakup pembagian tablet penambah darah untuk remaja sebagai bagian dari program kesehatan yang komprehensif.




Hadir dalam acara ini di antaranya istri bupati Lombok Tengah, Baiq Nurul Aini Pathul Bahri, istri wakil bupati Lombok Tengah Hj Winarsih Nursiah, serta Tim Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. Tim dari BKKBN dengan tegas mengingatkan tentang bahaya pernikahan di usia muda, seperti stunting pada anak, tingginya tingkat perceraian di kalangan pasangan muda, serta dampak negatif terhadap kesehatan mental dan ekonomi.



Baiq Nurul Aini Pathul Bahri menggarisbawahi pentingnya remaja menjadi generasi yang cerdas dalam merencanakan masa depan mereka. Ia menyoroti tiga hal yang harus dihindari oleh remaja, yaitu pernikahan dini, seks pranikah, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat aditif. Ia juga menekankan pentingnya usia matang untuk pernikahan, dengan menetapkan usia pernikahan minimum 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.




Sementara itu, Hj Winarsih Nursiah memberikan pesan kuat kepada remaja di Desa Bonder. Ia mengingatkan mereka tentang risiko pernikahan dini, termasuk masalah reproduksi, ketidakstabilan mental, dan peningkatan angka perceraian. Hj Winarsih Nursiah mengajak remaja untuk menjadi generasi cerdas yang memprioritaskan pendidikan dan perkembangan pribadi sebelum memutuskan untuk menikah. 


Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada remaja Desa Bonder tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental mereka serta menghindari pernikahan dini. Selain itu, pembagian tablet penambah darah juga dianggap sebagai langkah positif untuk meningkatkan kesehatan remaja dan mencegah masalah anemia. Semua pihak berharap bahwa upaya ini akan membantu menciptakan generasi muda yang lebih cerdas, sehat, dan tangguh di masa depan.